BANDUNG
Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Lapas Produktif yang diselenggarakan secara virtual oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada Senin, 09 September 2024.
Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Sidang TPP Lapas Perempuan Bandung mulai pukul 13.00 WIB.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Hukum dan HAM RI terkait pelaksanaan program Lapas Produktif di seluruh Lapas dan Rutan.
Fokus utama pembahasan dalam rapat tersebut adalah optimalisasi Pos Kerja Jahit/Konveksi di berbagai Lapas dan Rutan di Indonesia.
Sebanyak 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan yang ditunjuk oleh Kemenkumham terlibat dalam pengelolaan pesanan pakaian jadi dari mitra kerja sama.
Lapas Kelas I Cirebon dan Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung ditunjuk sebagai perwakilan dari Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat untuk menjalankan fungsi konveksi tersebut.
Tugas utama mereka adalah memproduksi pesanan pakaian dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan berbagai instansi pemerintah maupun swasta.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Bandung Yekti Apriyanti menyatakan bahwa program ini sangat penting dalam meningkatkan produktivitas warga binaan, serta memberikan mereka keterampilan yang relevan untuk mendukung reintegrasi sosial.
“Melalui program ini, kami berharap para warga binaan dapat mandiri dan siap menghadapi kehidupan di luar setelah menyelesaikan masa tahanan mereka,” ujarnya.
Rapat ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kegiatan produktif di Lapas dan Rutan, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga untuk membuka peluang kerja bagi para warga binaan setelah bebas.
Diharapkan, program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas.(red)