Oleh: Rahmi Surainah, M.Pd alumni Pascasarjana Unlam
Serangan brutal Israel di Palestina sejak 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 11.825 pelajar tewas, menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina pada Selasa (29/10/2024) lalu. Pelajar yang terbunuh tersebut tidak hanya yang ada di Gaza, melainkan di Tepi Barat.
Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan bahwa di Gaza, pembunuhan terhadap anak usia sekolah mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, sebanyak 681 orang terbunuh dan 1.468 orang lainnya luka-luka, sebagaimana dilansir Anadolu Ajansı, Jumat (1/11/2024).
Sementara di Tepi Barat, 79 siswa sekolah dan 35 mahasiswa tewas, serta ratusan orang terluka dan ditahan oleh kedua kelompok tersebut. Penjajahan Zionis terhadap Palestina masih terus berlangsung, anak-anak sekolah tak berdosa pun menjadi target serangan.
Rusaknya sekolah-sekolah, banyaknya guru yang syahid membuat anak-anak Palestina tidak lagi mendapatkan pendidikan layak. Sungguh bentuk kekejian yang nyata. Meski demikian dunia tetap tidak memberikan bantuan nyata, padahal kecaman nyata-nyata tak mampu menghilangkan penjajahan itu.
Sementara AS terus memberikan dukungan kepada Zionis, demi mengalahkan Palestina. Para penguasa negeri muslim juga masih tetap mati rasa. Tak tergerak hatinya untuk memobilisasi pasukan militernya untuk berjihad membebaskan Palestina. Hal ini membuktikan makin nyata pengkhianatan mereka terhadap muslim Palestina, padahal Rasulullah Saw bersabda bahwa umat Islam adalah satu tubuh, umat Islam adalah saudara.
Sistem Sekuler kapitalisme telah mematikan makna persaudaraan karena iman dan Islam. Kedudukan dan kekuasaan lebih mereka cintai daripada nasib saudaranya. Nasionalisme yang lahir darinya juga telah menghilangkan kepedulian karena ikatan akidah Islam.
Oleh karena itu, umat harus dibangunkan dan diberi kesadarannya akan akar persoalan dan solusi hakiki untuk membebaskan Palestina. Umat harus mendorong penguasa negeri muslim untuk memobilisasi pasukan militer mereka untuk berjihad melawan Zionis.
Penjajahan wilayah muslim tak akan terjadi jika umat memiliki pelindung yaitu Khilafah Islamiah. Umat Islam harus berjuang untuk membangun kesadaran akan kebutuhan adanya Khilafah dan berjuang bersama untuk menegakkannya.
Tentu kecaman yang dilontarkan akan menggetarkan musuh jika umat Islam kembali berjaya dalam Kekhilafahan. Seperti di masa Kekhilafahan terakhir Turki Utsmani yang sikap dan kecamannya sangat menggetarkan musuh Islam.
Diceritakan Sultan Abdul Hamid 2 ketika berhadapan dengan tokoh zionis, berkata kepada Theodore Hertzl: “Sesungguhnya, saya tidak sanggup melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah Palestina. Sebab tanah ini bukan milik pribadiku, melainkan milik kaum muslim. Mereka telah berjuang untuk memperolehnya dengan darah mereka. Silakan Yahudi menyimpan kekayaan mereka yang miliaran itu. Jika pemerintahanku ini tercabik-cabik, saat itu baru mereka dapat menduduki Palestina dengan gratis. Adapun, jika saya masih hidup, meskipun tubuhku terpotong-potong, maka itu adalah lebih ringan daripada Palestina terlepas dari pemerintahanku.”
Sikap dan kecaman penguasa dalam kekhilafahan membuat musuh Islam gentar. Makanya berbagai upaya mereka lakukan untuk meruntuhkan Daulah Khilafah. Benar saja, ketika Khilafah runtuh pada tahun 1924 di tangan agen Inggris keturunan Yahudi, Mustafa Kemal, Yahudi dengan segera menggerogoti Palestina, hingga detik ini.
Persoalan Palestina bagi umat Islam adalah persoalan akidah. Tentu berbahaya bagi Israel dan negara di belakangnya membiarkan umat muslim bersatu dalam satu kepemimpinan.
Sebagaimana firman Allah Swt:
وَٱقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُم مِّنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ ۚ وَٱلْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ ٱلْقَتْلِ
“Dan perangilah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah/kekufuran lebih berbahaya dari peperangan.” (QS al-Baqarah: 191).
Umat Islam seluruh dunia harus bersatu, bahu-membahu untuk merebut kembali tanah Palestina dari penjajah Yahudi Israel. Pasalnya, tanah Palestina adalah tanah kharajiyah milik kaum muslim di seluruh dunia. Namun, perintah perang untuk mengusir Israel itu hanya bisa dilakukan oleh Khilafah Islam. Khilafahlah satu-satunya pertolongan nyata dari Allah untuk membebaskan Palestina. Khilafah sebagai pelindung umat akan melancarkan jihad terhadap siapa saja yang memusuhi Islam dan kaum muslim.
Wallahu’alam…