Surat Cinta Leader Nahdliyyin United: Teruntuk Ketum PBNU, Gus Yahya!

MEDIA PAKAR

- Redaksi

Senin, 17 Juni 2024 - 20:43 WIB

6027 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Yang saya hormat dan cintai, Ketum PBNU, Gus Yahya!

Perkenalkan, saya Muhammad Rofi`i Mukhlis alias Rofi`i, bakul rawon yang saat ini dipercaya untuk menjadi pemimpin gerakan kultural nahdliyyin yang bernama Nahdliyyin United.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Surat cinta ini saya tujukan kepada Panjenengan setelah saya membaca di sebuah situs berita online tentang pernyataan Panjenengan yang berisi tanggapan atas pernyataan saya di banyak media online bahwa PBNU lakukan gerakan 2000 rupiah saja, jangan usaha di batubara.

Yang saya hormat dan cintai, Ketum PBNU, Gus Yahya!

Saya cukup terkejut namun bahagia. Terkejut karena pernyataan saya tersebut ditanggapi Panjenengan dengan kalimat: “Mau mengembangkan sumber daya manusia kok pakai iuran. Ini pasti gara-gara terlalu lama melarat sehingga imajinasi pun tidak punya.”

Saya bahagia karena memang masa lalu saya melarat. Saya anaknya Abah Mukhlis, Pedagang Kaki Lima, namun Alhamdulillaah, turun temurun Abah dan keluarga saya NU.

Alhamdulillaah, dalam kemelaratan, saya justru punya imajinasi yang sangat kuat untuk kaya, memiliki harta banyak atas usaha saya sendiri, susah senang tetap berdiri tegak dengan kaki saya sendiri, dengan kemandirian.

Yang saya hormat dan cintai, Ketum PBNU, Gus Yahya!

Kemandirian dan kesungguhan saya berusaha tanpa harus merusak lingkungan hidup dan merugikan masyarakat, saat ini, mulai membuahkan hasil. Ada beberapa usaha saya, di antaranya RM Rawon Bidadari di dua tempat : Kediri dan Jakarta serta memberdayakan produk-produk UMKM kalangan Nahdliyyin. Keuntungan usaha saya bukan untuk saya dan keluarga saya saja, tapi untuk NU, untuk memberdayakan Nahdliyyin yang saat ini sudah sering saya buktikan. Alhamdulillah saya sering membantu acara NU di mana pun dan kapanpun karena memang saya NU dari turun temurun.

Dan pernyataan saya tentang PBNU tidak perlu usaha tambang batubara, iuran 2000 rupiah saja dari setiap Nahdliyyin merupakan wujud cinta saya kepada NU karena saya saja yang bukan siapa-siapa, yang dari kaum melarat, bisa mandiri dan memberi. Apalagi ini NU, ormas Islam terbesar pengikutnya di Indonesia dan dunia, malu saya jika harus berbisnis di energi kotor, dari tambang batubara bekas orang lain, dengan alasan untuk menghidupi NU. Apa selama ini NU tidak hidup dengan tidak berusaha di tambang batubara? Kalau tidak hidup, mana mungkin jadi ormas Islam terbesar, Gus?

Logika yang sangat sederhana ini hanya bisa dimiliki dan dipahami oleh orang yang dirinya tidak diperbudak oleh ambisi kekuasaan!
.
Salam cinta dari saya untuk Panjenangan, Ketum PBNU, Gus Yahya!

Berita Terkait

Ketua Umum KMSU Jakarta Apresiasi Dedikasi Polri Dalam Mengayomi Masyarakat
Gus Nuril Tegaskan, Sukseskan Pilkada Serentak 2024
Mantan Karyawan Menang Kasasi, PT MGM Masih Ogah Bayar Pesangon
Buku “Dasar dan Filosofi Kebijakan Publik: Suatu Pengantar Pengamalan Pancasila” Dosen dan Mahasiswa Magister Administrasi Publik UMJ Terbit
Syukur dan Berkah Idul Adha 1445 H Melalui Pemotongan Hewan Qurban
SEHATKAN JASMANI MELALUI KEGIATAN SENAM PAGI
Wakpres FPII Noven Saputera,S.H. Desak Kepolisian Tangkap Oknum DC Ancam Bunuh Wartawan di Kalbar
Ketua KMSU Jakarta gelar Pertemuan dengan Dewan Pembina Teguh Santosa

Berita Terkait

Sabtu, 15 Juni 2024 - 04:52 WIB

Pengadilan Tinggi Perberat Hukuman Keuchik Krung Seumayam Nagan Raya

Senin, 10 Juni 2024 - 11:30 WIB

AMPI Nagan Raya: Siap Mendukung Penuh TRK Sebagai Calon Bupati Nagan Raya pada Pilkada 2024

Berita Terbaru