Gayo Lues – Investor asal negara Prancis didampingi penerjemahnya temui Said Sani di kediamannya kampung Kutelintang Blangkejeren. Kamis, (26/9/2024).
Investor Prancis itu khusus membicarakan kelanjutan kerjasama antara Koperasi tanaman Nilam Elekser yang merupakan binaan Said Sani usai menjabat sebagai wakil bupati Gayo Lues sejak beberapa tahun silam di kawasan Kecamatan Tripejaya.
Said Sani Didampingi Rabudin pengsuha asal Gayo Lues, Dalam bincangannya dia juga Calon Bupati Gayo Lues 2024-2029 insyaallah menyanggupi apa yang menjadi keinginan pihak Investor, terutama dalam peningkatan produksi tanaman Nilam, sebab selama ini dirasakan produksi minyak Nilam asal Gayo Lues masih belum mampu mencukupi bagi investor, sedangkan harga minyak Nilam saat ini terus meningkat.
“Semula harga minyak Nilam hanya berkisar Rp. 400 Ribu Perkilogramnya, sejak adanya kerjasama dengan investor asal Prancis harga minyak Nilam terus meningkat dimana saat ini mencapai Rp. 2 juta perkilogramnya, akibat adanya kerjasama dengan investor secara langsung, jadi harga minyak Nilam ditentukan investor dan harga internasional, harga toke dan agen tidak berlaku lagi, ini sangat menguntungkan bagi petani Nilam di Gayo Lues ini, jika Allah SWT meridhoi kami dalam Pilkada ini dan menang atas pilihan rakyat, sektor minyak Nilam ini akan menjadi bagian dari bangkitnya ekonomi masyarakat, mereka ini datang dari Prancis hanya untuk membeli minyak Nilam kita, sebab mutu minyak Nilam Gayo Lues adalah yang terbaik di dunia, jadi ini kesempatan bagi kita menuju masa depan Gayo Lues yang lebih baik, investor ini mengatakan pihaknya menginginkan paling sedikit ada 10 ribu hektar lahan untuk tanaman Nilam, kalau bisa lebih dari itu, dengan adanya investor ini, maka harga minyak Nilam akan selalu stabil, dimana ada harga minimal dan harga maksimal”.
Ditempat terpisah Said Ahmad Anggota KPA juga mantan DPRK Gayo Lues menambahkan.
“Konsep dan tata kelola tanaman Nilam saat ini sedang dilaksanakan oleh koperasi bekerjasama dengan pihak investor dan petani Nilam diminta untuk tetap menjaga mutu minyak nilamnya, jangan ada upaya mencampurnya hanya untuk keuntungan sementara, harus kita jaga mutunya” ungkapnya.
Pantas kita syukuri suatu keberkahan negri kita sumberdaya alam yang begitu melimpah ruah apapun yang ditanam semua hasilnya subur, tinggal cara kita dibidang mengelola dan pemasarannya, setidaknya harga saja bisa kita stabilkan, masyarakat bisa menghitung dari pada hasil tanam dengan modal awal, itu sangat penting mulai dari penanaman hingga hasil panennya, semoga ini semua adalah rejeki kita masyarakat Gayo, sukseslah petani kami, semoga semua dipermudah, amin ya rabbal alamin”, tambahnya.
Faisal dari pendamping tanaman Nilam yang ikut dalam rombongan investor,mengatakan selama kerjasama koperasi minyak Nilam Elekser,dengan pihak investor produksi minyak Nilam yang dihasilkan dari Koperasi Elekser binaan Said Sani,sudah mengekspor sekitar 20 Ton minyak Nilam ke negara Prancis,ini selama lebih kurang dua tahun lebih.
Sedangkan Rabudin selaku pengusaha sukses asal Gayo Lues ini.mengatakan perusahaannya akan ikut bergabung untuk terjun kedunia bisnis minyak Nilam ini,saat ini beberapa anak perusahaannya sedang melakukan kajian untuk masuk dan membantu mewujudkan Gayo Lues menjadi sentra minyak Nilam di Aceh maupun Indonesia.
Disisi lain saat pihak Investor akan meninggalkan posko Gaesss kediaman Said Sani melalui penerjemah bahasa”, jangan hanya minyak Nilam saja yang memiliki investor untuk menjaga kestabilan harga dari petani,tetapi semua komoditi yang ada di daerah ini.
Apakah itu minyak sere wangi, kopi dan lainnya, haruslah ada kerjasama dengan investor sehingga petani merasa aman, harga komoditinya tidak lagi dipermainkan oleh para tengkulak maupun agen dari para toke. sehingga petani Gayo Lues dapat meningkat, harga jual dapat dihitung modal dikali untung”, cuapnya. (J.porang)